ADVERTISEMENT
Di tengah lapangan sepak bola di Amsterdam, Belanda, seorang remaja perempuan berduel tanpa takut. Ia mengejar bola, bertubrukan, jatuh, bangkit lagi, berebut bola lagi.
ADVERTISEMENT
Namanya Keysha Bulgamin, usianya baru 15 tahun, dan ia tengah menunjukkan yang terbaik di timnya, DTA Fortius U14 Boys.
Ya, kamu nggak salah baca: boys. Keysha bergabung dengan tim laki-laki U-14. Keysha ada di situ, bukan jadi penggembira, tapi benar-benar bertarung, neck-to-neck, dengan mereka yang fisiknya kerap lebih tinggi besar.
“Challenging sekali itu,” ujar Keysha kepada kumparanBOLANITA, 20 Februari 2025 di Menara Kondominium, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
“Soalnya mereka mainnya agresif, lebih cepat, skill-nya lebih bagus. Tapi aku suka tantangannya.”
Pindah Negara Demi Sepak Bola
Keysha percaya bahwa tanpa tantangan ia tak akan berkembang. Maka, ia tak mau terlalu nyaman di suatu tempat. Ini juga yang jadi alasan ia dan keluarganya meninggalkan Finlandia, tanah kelahiran Keysha.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Keysha bisa dibilang tak biasa. Ia lahir di Finlandia dan mulai karier sepak bolanya di klub lokal HJK, lalu lanjut ke SAPA 2009 Boys. Tapi karena ingin mencari level permainan yang lebih tinggi, keluarganya pindah ke Belanda—pure for football.
“Di Finlandia sepak bolanya nggak sebagus di Belanda,” kata Keysha. “Jadi kita pindah ke Belanda buat aku.”
Di Belanda, Keluarga Bulgamin membuka restoran Indonesia. Namanya Bali Brunch 82, letaknya di Stadhouderskade 82A, 1073 AT Amsterdam. Kalau kalian suatu kali main ke Amsterdam, boleh mampir ke restorannya Keysha dan keluarga ya!
Kenapa Milih Main Sama Cowok?
Di Belanda, Keysha sempat gabung di WV HIDW U15 Girls. Tapi nggak lama, dia merasa perlu tantangan lebih besar. Maka dipilihlah jalur yang lebih berat itu: ia bergabung dengan tim laki-laki.
ADVERTISEMENT
“Banyak sih bedanya (sepak bola perempuan dan laki-laki). Cowok lebih, yang aku bilang, cepat, agresif, strong. Tapi, cewek juga. Tapi, aku butuh tantangan itu. Kalau aku mau main professional, jadi aku pindah ke cowok,” ujar pemain kelahiran 3 Februari 2010 itu.
Sepak bola laki-laki itu pulalah yang sebelumnya menarik perhatian Keysha ke dunia sepak bola. Jika ditanya siapa pemain favoritnya, Keysha tanpa ragu menyebut Sergio Busquets.
Bukan striker haus gol atau winger lincah, tapi gelandang bertahan yang dikenal dengan ketenangan dan kecerdikannya membaca permainan.
“Soalnya, dia pemainnya calm. Dan playing-nya kayak push forward. Tapi nggak selalu forward. Dia kontrol game-nya,” ujar Keysha. Apalagi, Keysha dan Busquets juga punya posisi yang sama. “Dia inspirasi, soalnya aku juga mainnya calm.”
ADVERTISEMENT
Maka nggak heran kalau impian Keysha adalah bermain di Barcelona. Saat masih kecil, ia pernah mengunjungi stadion Camp Nou dan langsung jatuh hati. Sejak saat itu, ia punya satu tujuan: suatu saat nanti, Keysha ingin bermain dengan Camp Nou sebagai stadion kandangnya.
Leave a Reply